Wednesday, December 30, 2015

Jelajah Sumatera Part #2 dari 10 : Menuju Merak

Tanggal : 18/12/2015

Target
  • Sampai Merak saat tengah malam, agar dapat langsung ke Palembang via Lintas/Pantai Timur saat masih terang. 
Penginapan
  • Menginap di Kapal Ferry. 
Kondisi Jalan
  • Total jarak : 288 km / 5 jam
  • Menggunakan rute Bandung, Depok dan Merak, namun sempat mengalami kemacetan antara Bandung dan Depok menjadi 6 jam. 
  • Relatif mulus dan sebagian besar melewati tol.
Sesuai dengan saran sahabat-sahabat saya, khususnya Imam yang cukup sering bolak balik ke Sumatera via Lintas Tengah, kami disarankan untuk sampai saat tengah malam, dan sebaiknya langsung menyewa kamar untuk istirahat. Pengalaman beliau sebelumnya sempat didera keletihan yang sangat ketika mencoba rute Sumatera, tanpa supir cadangan dan tidak tidur sama sekali saat di kapal. Kenapa tengah malam ? Sumatera Selatan dikenal sebagai jalur yang cukup rawan, kita akan melintasi Kayu Agung dan Mesuji di lintas timur atau Lahat jika di lintas tengah, dimana jalur ini cukup sepi dan rawan saat tengah malam. Jadi harapannya adalah kami masih bisa melintasi jalur ini saat siang, dan sampai di Palembang secepat yang kami bisa.



Namun manusia hanya bisa berencana, Bandung – Depok yang biasanya hanya memerlukan 2,5 sd 3 jam saat Jumat 18/Dec/2015 ternyata membutuhkan 6 jam, sehingga kami baru sampai di Depok jam 20:00, setelah makan malam kami menjemput adik ipar yang bekerja di Grogol. Adik ipar ternyata cukup galau dengan lokasi tujuan kami kali ini, maklum semakin banyak membaca internet dan mendengar cerita teman, kerisauannya semakin meningkat.  Saat akhirnya kami sampai di kantornya jam 22:30, dia sempat ingin mengajukan perubahan rute, entah keliling Jawa kembali atau menyusuri pantai utara Jawa ke Bali dan Lombok. Namun melihat kami begitu bersemangat dia mengurungjkan niatnya. Siapa yang menyangka seminggu kemudian dia akhirnya melintas rimba Sumatera via Lintas Barat yang sepi dan menembus hutan lebat. Dengan semua keterlambatan ini, akhirnya kami baru sampai di pelabuhan sekitar 02:30 tanggal 19/Dec/2015.



Suasana Pelabuhan agak sedikit kacau, tidak jelas antrian yang harus diikuti, sementara hujan turun terus menerus, dan mobil-mobil yang masuk dengan seenaknya menyodok dari kanan dan kiri. Untuk mobil, kami harus membayar 343.000, dan menyerahkan data jumlah penumpang serta identitas, sebagai bagian dari manifes pelayaran. Sepintas terlihat ASDP kurang profesional menangani penyeberangan ini, petunjuk arah dermaga juga tidak informatif. 

Setelah akhirnya masuk kapal, jam 02:56 saya memastikan rem tangan kuat, dan transmisi dalam posisi P, lalu mobil kami tinggalkan untuk menuju ke kamar di lantai 2 agar bisa segera beristirahat.  Tadinya sempat terpikir untuk menunggu di mobil saja, namun saran Imam, justru tertidur di mobil dengan jendela terbuka malah sering menjadi incaran maling khususnya handphone ataupun tas dan dompet. Untuk penggunaan kamar lesehan dengan AC, per orang harus membayar Rp. 8.000, sedangkan untuk bantal, ada tambahan Rp. 3.000 per bantal. Namun disini anda tidur bersama sekumpulan penumpang lainnya, jadi kalau tidak benar-benar letih, suara mereka bercakap-cakap cukup mengganggu istirahat kita. 

Sempat ternganga juga menyaksikan ukuran kapal Ferry yang kami gunakan, truk-truk super besar yang biasa kami lihat di jalanan dengan mudahnya masuk ke dalam perut kapal dalam jumlah belasan, beserta puluhan mobil penumpang. Belum lagi sekumpulan bis penumpang, dibutuhkan kesabaran petugas kapal untuk mengatur space, sehingga alokasi parkir bisa dimaksimalkan. 

Jarak Merak dan Bakauheni adalah sekitar 30 km, waktu tempuhnya bisa berubah ubah sesuai dengan kondisi cuaca. Jika dalam kondisi sedang tidak padat diperlukan 2 jam untuk menempuh jarak ini, namun saat pelabuhan sedang padat dibutuhkan 4 jam. Seandainya saja, kedua pulau ini sudah dihubungkan dengan jembatan, bisa dibayangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat kedua pulau ini dihuni sebagian besar Bangsa Indonesia. 

Lanjut ke http://hipohan.blogspot.co.id/2015/12/jelajah-sumatera-part-3-dari-10-menuju.html

No comments: