Thursday, April 07, 2016

Suka Duka Bekerja di Multi National Company Part#8 of 9 : Jam Kerja


Selama bekerja 2 tahun terakhir, tidak ada yang menegur karena datang siang, pulang cepat, namun akan jadi masalah serius saat meeting penting kita tidak bisa hadir. Meski terlihat “bebas” faktanya dengan begitu banyak meeting dan monitor ketat, ujung-ujungnya maka kembali ke result seperti KPI yang saya bahas di artikel sebelumnya.

Kadang saya harus bekerja saat week end, untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak keburu diselesaikan pada minggu tersebut, atau ada deadline di hari Senin. Akan menjadi lebih serius khususnya kalau ada email mendadak dari Presiden Direktur yang biasanya berhubungan dengan keputusan bisnis.

Jangankan soal jam kerja, sebagian dari team saya bahkan tidak memiliki meja kerja, seperti Account Delivery Manager, Transition Manager dan Delivery Technical Consultant. Mereka bekerja dari mana saja, kadang di lokasi pelanggan  sd tengah malam, kadang di rumah karena meetingnya terlalu pagi atau setelah meeting perlu berkunjung ke pelanggan. Demikian juga beberapa team dari luar negeri, kadang kita bahkan mendengar suara bayi sebagai back sound meeting, versi lokal biasanya theme song Sari R*ti kadang terdengar samar atau bahkan kokok ayam.  

Untuk menekan issue yang mungkin muncul akibat jarang bertemu saya membuat meeting tambahan setiap senin sore khusus membahas semua issue yang belum terpecahkan dan melibatkan banyak fungsi. Diluar itu saya melakukan Friday Sharing dimana kita membahas banyak hal seperti perjalanan hidup, motivasi, kreatifitas, dan lain lain melalui contoh nyata disekeliling kita.

Kesimpulan

Secara jam kerja sebenarnya, MNC menawarkan model yang lebih fleksibel, saya bahkan kenal beberapa karyawan kantor yang belum tentu ke kantor meski cuma 1x dalam enam bulan. Ini salah satunya kenapa kebanyakan orang yang pernah bekerja di MNC tidak tertarik dengan perusahaan lokal yang lebih ketat soal absensi, namun malah abai soal monitoring performansi. 

Ke Part 9 http://hipohan.blogspot.co.id/2016/04/suka-duka-bekerja-di-multi-national.html

No comments: