Thursday, April 07, 2016

Suka Duka Bekerja di Multi National Company Part#4 of 9 : Perlunya Kemandirian


Saat-saat awal adalah masa-masa yang berat, berbeda dengan lingkungan perusahaan lokal yang kebanyakan orang senang membantu yang lain, di MNC sepertinya setiap orang sibuk dengan urusan masing-masing. Karena itu diperlukan kemandirian untuk bisa menguasai segala sesuatunya. Tak aneh pemusik progressive rock Steven Wilson menjadikan fenomena budaya tidak perduli ini sebagai inspirasi dalam albumnya Hand.Cannot.Erase, dimana seseorang bisa meninggal selama bertahun tahun dalam kamarnya sementara tetangganya sendiri tidak tahu. Soal Steven Wilson bisa lihat di


Dalam satu minggu pertama, saya harus langsung terbiasa menggunakan Office Communication, Active Key, Ms Lync, Virtual Room, Sharepoint, VPN (remote access server) serta Jabra. Untungnya ada teman yang sudah lebih dahulu masuk dan pernah bekerja di perusahaan yang sama, dan saya sangat terbantu olehnya.

Itu baru dari sisi perangkat kerja, dari sisi lainnya kita harus belajar banyak hal lain, mulai dari standard business conduct, konsep bisnis yang kita kerjakan sampai dengan financial review dan pernik-perniknya. Jika sudah berurusan dengan bisnis, maka kita harus tahu soal Profit and Loss juga Forecast. Dan kita dituntut bukan cuma mengerti tapi juga bisa membuat dan harus mampu pula memresentasikan.
  
Kesimpulan

Anda harus seorang self learner, sekaligus  fast learner, kebanyakan lingkungan di MNC tidak menerima sosok yang lambat dalam beradaptasi, setiap posisi memiliki perangkat  yang wajib dikuasai. Namun sebagai kompensasinya ada banyak sekali pelatihan yang bisa diikuti, dan setiap pelatihan diulang ulang untuk memberi anda kesempatan memilih slot waktu yang pas. 

Ke Part 5 : http://hipohan.blogspot.co.id/2016/04/suka-duka-bekerja-di-multi-national_69.html

No comments: