Thursday, April 07, 2016

Suka Duka Bekerja di Multi National Company Part#6 of 9 : Monitoring ketat


MNC menjalankan monitoring secara ketat dari waktu ke waktu, di perusahaan saya yang lama, saya hanya melakukan F2F meeting dengan Presiden Direktur 2x dalam sebulan. Sementara saat ini saya dipantau untuk sangat banyak KPI dan masing-masing dimonitor oleh orang-orang yang berbeda, misalnya

  • End of Term (monitoring kontrak-kontrak yang akan berakhir)
  • Profit and Loss (monitoring performansi keuangan)
  • Business Review (monitoring performansi secara keseluruhan)
  • Forecast (prediksi revenue kedepan)
  • Total Customer Expectation (kepuasan pelanggan )
  • Gap Analysis (monitoring PNL account per account, khususnya gap antara supplies dan revenue)
  • Devices Performance (monitoring efektivitas devices yang terpasang di customer premise)
  • Account at Risk (monitoring pembayaran pelanggan )
  • Staff Management Meeting (monitoring semua issue departemen yang belum selesai)
  • Funnel (monitoring kandidat new account)
  • Supplies (monitoring supplies)
  • Escalation (monitoring problem-problem yang dieskalasi)
  • Shipment (monitoring proses pengiriman sw/hw ke pelanggan )
  • Deployment (monitoring project baru)
  • Quarterly Performance (monitoring performance per kuartal)
  • Embedded Lease Variance (monitoring gap antara revenue collection dan kewajiban yang harus diselesaikan dengan leasing company)

Dengan begitu banyak monitoring, tidak perduli anda sedang berada dimana, maka hidup kita serasa terus menerus diawasi, ada pihak-pihak yang secara berkesinambungan membuat rapot kita dari hari ke hari serta dilaporkan secara rutin. Manakala kita abai melakukan update berkala, maka hal ini akan dieskalasi ke level yang lebih tinggi.

Jika diibaratkan grafik, salah satu cara paling penting untuk memahami fluktuasi performansi adalah tahu kenapa terjadi spike (titik balik dalam grafik). Ada dua jenis spike disini, yakni spike saat puncak dan spike saat di lembah. Anda harus tahu alasan terjadinya kedua jenis spike tersebut, dan memahami dampaknya kedepan. 

Untuk periode, berbeda dengan kebanyakan perusahaan Indonesia yang mengikuti kalender, pada tempat saya bekerja, maka tahun berjalan dimulai dari November tahun lalu sd Oktober di tahun berikutnya. Teman yang bekerja di salah satu perusahaan asing dalam bidang aplikasi IT malah mengatakan akhir tahunnya adalah di pertengahan tahun. 

Kesimpulan

Tidak aneh perusahaan bisa menjadi begitu besar, mirip dengan dokumen check list yang sering kita temukan di toilet mall, sekaligus menjadi rahasia kenapa toilet mall selalu terlihat “kinclong” maka rapot kita seakan akan transparan dimata atasan, setiap minggu dia mendapatkan last update terhadap performance kita, dan menjadi bahan evaluasi. 

Ke Part 7 : http://hipohan.blogspot.co.id/2016/04/suka-duka-bekerja-di-multi-national_52.html

No comments: