Friday, March 14, 2014

Perencanaan yang baik adalah separuh dari kemenangan #2


Ada salah satu inspirasi menarik dari materi kuliah yang saya berikan di program Magister Manajemen UI, yakni mengenai kisah nyata pentingnya memiliki rencana yang dikutip dari buku Slack dan Lewis sbb;

Saat di tugaskan di pegunungan Alpen, sekumpulan serdadu Hungaria tersesat. Cuaca sangat buruk dan salju begitu tebal. Dalam kondisi yang dingin membeku dan setelah dua hari yang sangat mengkhawatirkan , para serdadu mulai menyerah dan mulai menyadari bahwa mereka akan mati membeku di pegunungan.

Namun harapan muncul ketika salah satu prajurit menemukan peta di kantong-nya. Gembira karena penemuan ini, mereka mulai merasa ada harapan kembali untuk lolos dari cengkeraman keganasan alam pegunungan Alps.



Akhirnya mereka memberanikan diri dengan menggunakan peta itu dan kembali dengan selamat ke markas pusat. Namun betapa kagetnya mereka ketika menyadari, bahwa peta yang mereka gunakan bukanlah peta pegunungan Alps melainkan pegunungan Pyrenees.

Apa sih moral of the story dari cerita ini ? Rencana (baca : peta) mungkin tidak sempurna namun rencana memberikan harapan dan petunjuk akan arah yang bisa dituju.  Jika saja mereka memutuskan untuk tidak berangkat karena tidak memiliki peta yang tepat, maka sama saja dengan memilih mati membeku. Namun peta salah tersebut memberikan mereka harapan dan keberanian untuk mencoba satu-satunya kesempatan yang ada.

Itu juga yang dilakukan Nando Parrado dalam bukunya Miracle in The Andez, yakni memutuskan untuk keluar dari comfort zone setelah berhari hari terpaksa memakan jenazah penumpang yang meninggal duluan, namun aksi mereka ini sekaligus menyelamatkan sebagian penumpang yang masih hidup dan terpaksa menunggu di reruntuhan pesawat.

Silahkan lihat artikel sebelumnya, serta karya Nando Parrado di link berikut;

http://hipohan.blogspot.com/2013/03/perencanaan-yang-baik-adalah-separuh.html
http://hipohan.blogspot.com/2010/09/miracle-in-andez-nya-nando-parrado.html

No comments: